Permintaan produk kosmetik yang terus meningkat memang tidak terlepas semakin sadarnya masyarakat dalam menjaga penampilan. Selain itu, merias diri juga seolah telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, khususnya bagi para perempuan.
Dalam catatan Statista, pendapatan penjualan produk kecantikan di Indonesia pada 2012 tercatat sebesar 1,02 miliar dolar AS (sekitar Rp14,4 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.094,5 per dolar AS). Pada 2017, angkanya tumbuh menjadi sebesar 1,37 miliar dolar AS, dan diprediksi menjadi 1,88 miliar dolar AS pada 2022.
Dengan melihat data diatas trend masuknya sejumlah selebritas Indonesia ke dalam bisnis perias diri seperti Ashanty , Syahrini, Rossa bahkan artis muda Prilly Latuconsina bukan tanpa sebab. Karena memang Permintaan akan produk kecantikan dalam lima tahun terakhir terus meningkat dan Lima tahun ke depan pun trennya diprediksi masih terus menanjak.
Berdasarkan prediksi Bappenas populasi perempuan di Indonesia sangat besar. Jumlah perempuan di Indonesia pada 2010 mencapai sebanyak 118,66 juta jiwa. Pada 2025, jumlah ini melonjak menjadi 142 juta jiwa.
Belum lagi, jumlah pria Indonesia yang memakai produk kosmetik dan perawatan kulit juga diprediksi terus bertambah. Pria yang memasuki usia 30 tahun cenderung mulai memikirkan penampilannya.
Hal ini sejalan dengan hasil riset dari Orbis Research berjudul “Global Men’s Grooming Products Market 2018-2023.” Dikutip dari Reuters, riset tersebut menyebutkan bahwa penjualan produk kecantikan untuk pria diprediksi tumbuh 5,23 persen selama periode 2018-2023. Adapun, kesadaran pria akan penampilan menjadi pendorong utama penjualan tersebut.
Produk kecantikan atau perawatan tubuh diprediksi akan semakin populer di negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand dan Malaysia. Potensi pasar kosmetik yang besar juga diutarakan Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Sancoyo Antarikso. Menurutnya, pangsa pasar kosmetik di Indonesia akan terus menggelembung ke depannya.
Bahkan ada riset yang dijalankan untuk Generasi Z dan mereka mengatakan Kulit Putih Lebih Penting daripada Bahagia?
Obsesi berkulit putih ini sebenarnya rata terjadi di setiap umur perempuan Indonesia. Namun, yang menarik dalam survei tersebut, ternyata semakin muda seorang perempuan semakin ia tak percaya diri pada penampilannya. Bahkan sebanyak 24,6 persen responden di bawah 18 tahun berpendapat bahwa lebih penting untuk memiliki kulit putih daripada bahagia. Itu setara satu dari empat remaja putri Indonesia.
Tak heran bila iklan-iklan kosmetik yang mengiming-imingi kulit putih dan cerah masih laku di mana-mana. Sebuah utas di Twitter, “Cara Memutihkan Kulit dengan Cepat”, bahkan viral baru-baru ini. Ada 24 ribu lebih akun yang menyukainya, dan 5,7 ribu yang mencuit ulang.
Pangsa pasar yang besar serta terus meningkatnya kebutuhan produk-produk perawatan kecantikan membuat semakin banyak orang yang mencarinya. Hal inilah yang membuat peluang bisnis kecantikan itu sendiri menjadi terus meningkat. Ada beberapa jenis bisnis kecantikan yang bisa memberikan peluang menjanjikan jika Anda ingin menekuninya.
Ada banyak peluang menjanjikan yang bisa Anda manfaatkan dengan menjalankan bisnis kecantikan. Beberapa peluang itu bisa Anda dapatkan Tanpa Harus Keluar Modal Jutaan Rupiah
Kebutuhan akan perawatan kecantikan terus meningkat, jika anda ingin mulai merasakan manisnya bisnis skincare tanpa perlu modal jutaan rupiah untuk membuat produk kosmetik yang laris di pasaran. Anda bisa klik tombol dibawah ini untuk info selengkapnya :