AI atau Artificial Intelligence, adalah kecerdasan buatan manusia yang dirancang dengan basis teknologi untuk meniru kecerdasan dan kemampuan manusia dalam berpikir, berbicara, serta bertindak. Saat ini AI bisa digunakan untuk aplikasi pada gadget sebagai mesin pencarian atau asisten virtual yang dapat mengenali perintah melalui suara seperti Google Assistant dan Siri.
Seiring berjalannya waktu, kemampuan AI dalam melakukan pekerjaan manusia semakin meningkat. Hal ini tentu berpotensi menjadi masalah baru di masa mendatang, yaitu peran sumber daya manusia akan tersisihkan oleh robot dan teknologi.
Tergantikannya peran manusia dengan robot dalam melakukan pekerjaan sedikit banyak memengaruhi calon mahasiswa dalam menentukan jurusan kuliah. Namun, Shiners tidak perlu khawatir nih! Berikut beberapa pilihan jurusan kuliah yang prospek kerja di masa mendatang tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh robot atau teknologi.
1. Pendidikan
Dalam jurusan ini, teknologi memang bisa membantu dalam pengembangan keahlian secara teoritis ilmu pengetahuan. Akan tetapi, diperlukan interaksi antar manusia untuk bimbingan secara emosional. Komunikasi intrapersonal adalah pondasi yang penting dalam membantu murid mengembangkan kreativitas dan rasa empati. Adanya interaksi ini juga memberikan kesempatan kepada pengajar untuk membagikan pengalaman yang bisa menjadi pelajaran bagi muridnya.

2. Psikologi
Ilmu psikologi mempelajari tentang kecerdasan emosional dan empati manusia. Tentu saja jurusan ini tidak akan tergantikan oleh AI. Prospek kerja dari lulusan psikologi seperti psikolog, konselor, serta HRD, memerlukan pendekatan secara humanis yang belum bisa dipelajari oleh teknologi. Hubungan dengan manusia memerlukan pertimbangan secara moral, kredibilitas, serta kepercayaan satu sama lain.

3. Hukum
Teknologi AI saat ini membantu beberapa aspek hukum seperti penelusuran dokumen, pasal-pasal, dan penelitian hukum. Meskipun demikian, prospek pekerjaan bidang hukum seperti hakim, jaksa, pengacara, dan notaris membutuhkan nalar, pemikiran, dan pertimbangan yang adil. Keadilan hukum tidak bisa terukur secara sistem karena membutuhkan faktor moral, empati dan hati nurani dalam penerapannya.

4. Kedokteran
Peran utama seorang dokter sampai kapanpun tidak akan bisa tergantikan oleh robot. Dalam dunia medis, butuh beberapa pertimbangan secara nalar tentang riwayat penyakit maupun kondisi terkini dari pasien. Hal ini tidak bisa dipelajari oleh AI. Peran AI dalam kedokteran memang dibutuhkan untuk penanganan kesehatan yang lebih canggih, namun tetap dibutuhkan kemampuan emosional dan komunikasi intrapersonal antara dokter dan pasien. Tingkat kepercayaan antara pasien dan dokter juga menjadi faktor penentu yang penting dalam proses penyembuhan dari penyakit.

5. Agama
Disiplin ilmu agama merupakan topik yang selalu diminati. Amerika Serikat baru-baru ini pernah melakukan uji coba ibadah di gereja dengan pendeta AI, namun ternyata kegiatan ini kurang mendapat respon positif dari jemaat. Jemaat merasa, robot pendeta terlalu kaku dan tidak ada nilai emosional yang mereka tangkap sepanjang jalannya ibadah. Hal ini membuktikan bahwa peran pemimpin ibadah tidak dapat digantikan oleh robot karena membutuhkan sisi humanisme, pendekatan antar pribadi, dan juga nilai emosional.

Nah, demikian penjelasan singkat mengenai jurusan yang proyeksi karir masa depannya tidak bisa sepenuhnya tergantikan oleh AI atau robot. Meskipun teknologi sudah sangat canggih dan akan terus berkembang, ada beberapa keunggulan manusia yang sampai kapanpun tidak bisa dimiliki oleh robot seperti kreativitas, inovasi, empati, nilai humanisme, etika, serta hati nurani yang hanya dimiliki oleh manusia. Yuk, bijaksana dalam memakai teknologi. Kita sebagai manusia harus menjadi pengendali atas teknologi, bukan dikendalikan oleh teknologi.